Batam – SMAN 14 Batam menegaskan kesiapannya dalam memberikan layanan pendidikan yang ramah dan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hal ini disampaikan langsung oleh Paizal Amri, S.Pd., M.Sn Kepala Sekolah dalam rapat bersama majelis guru yang juga sekaligus mensosialisasikan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan pembelajaran bagi ABK. Dengan adanya juknis yang jelas, sekolah optimis bahwa penyelenggaraan pembelajaran bagi ABK akan berjalan lebih terarah dan sesuai kebutuhan peserta didik.
Dalam arahannya, kepala sekolah menekankan bahwa keberadaan ABK di SMAN 14 Batam tidak boleh menjadi pembeda dalam hak memperoleh pendidikan. Mereka tetap akan belajar di kelas reguler bersama teman-temannya, namun dengan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel, sabar, dan sesuai karakteristik individu. Guru diharapkan dapat memberikan kenyamanan, penghargaan, dan perlakuan yang adil kepada ABK, sehingga mereka merasa menjadi bagian dari keluarga besar sekolah. Para siswa lain pun diarahkan untuk menghargai, mendukung, dan membimbing teman sekelasnya yang ABK agar tercipta lingkungan belajar yang harmonis.
Selain itu, Kepala Sekolah juga mengajak orang tua untuk memberikan dukungan penuh melalui keterbukaan informasi terkait kondisi anak. Informasi yang selengkap-lengkapnya sangat penting bagi sekolah agar dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Tidak perlu ada yang ditutupi, karena ketidakjujuran justru bisa berdampak fatal: salah arah dalam membina, salah strategi dalam mendampingi, hingga menghambat perkembangan anak. Dengan kerjasama yang jujur dan terbuka antara sekolah dan orang tua, diharapkan ABK dapat tumbuh, belajar, dan merasa nyaman di sekolah.
Sekalipun para guru belum sepenuhnya memiliki bekal yang mumpuni dalam memberikan pembelajaran bagi ABK di sekolah, kami yakin dengan adanya juknis yang jelas, hal ini akan menjadi pencerahan dan panduan praktis bagi para guru, terutama yang mengajar di kelas reguler dengan siswa ABK. Kami meyakini guru-guru SMAN 14 Batam memiliki komitmen dan kemauan untuk terus belajar dalam menunaikan tugas mulia ini. Sedikit pun kami tidak merasa terbebani, karena mendampingi anak berkebutuhan khusus justru menjadi ladang pengabdian yang penuh nilai kemanusiaan dan kehormatan bagi kami semua.
Ayo anak-anak dan guru, kita jalin kemitraan yang jauh lebih baik, saling menghargai, saling membantu, saling memberi, karena inilah hakikat hidup yang sesungguhnya: hidup yang memanusiakan manusia. Demikian Paizal Amri, S.Pd., M.Sn. menutup paparannya.
Tamalatea, 27 Agustus 2025