Batam, 11 Februari 2025 – Di antara ribuan kemungkinan yang membentang, di mana masa depan masih berupa kisah yang belum tertuliskan, para siswa berdiri di persimpangan. Ada harapan yang berpendar dalam hati, ada asa yang melambung tinggi, tetapi juga ada kebimbangan yang membayang. Mereka yang sebentar lagi melangkah menuju dunia baru menyadari satu hal: memilih jurusan dan universitas bukan sekadar menuliskan nama di formulir pendaftaran. Pilihan ini adalah fondasi bagi perjalanan panjang yang akan mereka tempuh, pijakan awal menuju cita-cita yang ingin mereka rengkuh.
Di tengah gelombang kebingungan dan pertanyaan yang terus berputar dalam benak, hadir sebuah cahaya penunjuk jalan. Konsultasi & Simulasi Pemilihan Jurusan & Universitas bersama Muhammad Rofiq, S.T. menjadi ruang di mana kegelisahan diurai, di mana impian diberi arah, dan di mana keraguan berganti menjadi keyakinan.
Muhammad Rofiq, S.T., seorang pendamping bagi mereka yang tengah mencari kepastian, tidak hanya menghadirkan data dan analisis. Ia membawa narasi, kisah, serta pengalaman yang membuat para siswa memahami bahwa setiap pilihan yang mereka buat hari ini akan mengukir jejak panjang dalam kehidupan mereka kelak. Dengan pendekatan yang hangat dan penuh inspirasi, ia tidak hanya berbicara tentang jurusan dan universitas, tetapi juga tentang bagaimana menemukan diri sendiri di tengah lautan kemungkinan.
“Menentukan jurusan bukan sekadar mengikuti arus, bukan pula menapaki jejak yang sudah lebih dulu dilalui orang lain. Ini adalah tentang mengenali siapa diri kita, apa yang kita impikan, dan bagaimana kita ingin dunia mengenang jejak langkah kita di masa depan,” ucapnya dengan nada yang menghangatkan.
Dalam simulasi ini, angka-angka yang dahulu terasa seperti batas kini berubah menjadi kunci. Nilai rata-rata akademik tidak lagi menjadi momok, melainkan menjadi alat yang membantu para siswa memahami peluang terbaik yang tersedia bagi mereka. Data yang tersaji bukan hanya sekumpulan statistik, melainkan peta yang menunjukkan jalan—jalan yang mungkin tidak selalu mudah, tetapi selalu bisa ditempuh dengan usaha dan keyakinan.
Mereka yang datang dengan keraguan kini mulai melihat dengan lebih jernih. Ada yang sebelumnya bercita-cita pada satu bidang, namun setelah memahami potensinya, menemukan bahwa ada jalur lain yang lebih sesuai dengan dirinya. Ada pula yang semula tak percaya diri, merasa nilai-nilainya tak cukup untuk mencapai universitas impian, tetapi setelah simulasi ini, ia sadar bahwa masih ada banyak kemungkinan yang bisa diperjuangkan.
Di ruangan itu, diskusi mengalir bagai sungai yang menghubungkan berbagai pemikiran. Setiap siswa membawa impian, setiap siswa memiliki kisahnya sendiri. Dan di sana, mereka diajak untuk menyusun kembali impian mereka, menimbang dengan kepala yang dingin tetapi hati yang tetap menyala. Keputusan bukanlah sesuatu yang harus diambil dengan tergesa, melainkan dengan pemahaman yang matang, agar di kemudian hari, tidak ada penyesalan dalam perjalanan.
Wajah-wajah yang semula penuh kebingungan kini mulai menampakkan sinar. Ada binar di mata mereka, ada anggukan kecil yang menandakan bahwa perlahan, mereka telah menemukan arah. Mereka memahami bahwa dunia tidak terbatas pada satu jalan saja, bahwa ada banyak pintu yang bisa diketuk, dan bahwa keberhasilan bukan hanya soal memasuki universitas terbaik, tetapi juga tentang menemukan tempat yang benar-benar sesuai dengan diri mereka.
Saat kegiatan ini berakhir, ada perasaan lega yang mengalir di antara mereka. Perjalanan memilih masa depan memang tidak mudah, tetapi setidaknya, hari ini mereka telah menemukan cahaya untuk menuntun langkah mereka.
Dan pada akhirnya, kehidupan bukan hanya tentang bagaimana kita sampai di tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita berani memilih jalan yang membawa kita ke sana. Maka, bagi mereka yang berdiri di persimpangan, jangan takut melangkah. Dunia menanti, dan masa depan adalah milik mereka yang berani menentukan arah.
