Batam, 31 Januari 2025 – Di bawah langit keimanan, SMAN 14 Batam menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat. Jumat yang syahdu (31/1), aula sekolah dipenuhi cahaya harapan dari ratusan siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang larut dalam nuansa religius. Kegiatan ini menghadirkan Ustadz Abdul Haris Sahlan Hanafi, S.Pd.I., yang menguraikan hikmah perjalanan suci dengan tausiah yang menggugah jiwa.
Dalam lantunan hikmah, Ustadz Abdul Haris mengisahkan perjalanan agung Sang Nabi, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, hingga langit ketujuh bertemu Sang Khalik. “Isra’ Mi’raj bukan sekadar perjalanan jasmani, tetapi juga ruhani, pelita bagi kita semua untuk memperkokoh iman serta menghidupkan kedisiplinan dalam ibadah,” tutur beliau penuh makna.
Sorot utama dalam tausiah adalah shalat, hadiah suci dari perjalanan malam penuh berkah itu. “Lima waktu, bukan sekadar rutinitas, tetapi jembatan antara hamba dan Tuhannya, yang mesti kita tegakkan dalam sendi kehidupan,” imbuhnya, mengajak para siswa meresapi hakikatnya.
Kepala SMAN 14 Batam, Paizal Amri, S.Pd., M.Sn., dalam petuahnya mengutarakan asa agar peringatan ini menjadi wahana pembentuk karakter dan ketakwaan generasi penerus. “Lebih dari sekadar peringatan, kami ingin nilai-nilai Isra’ Mi’raj terpatri dalam diri siswa, membimbing mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat,” harapnya dengan penuh keyakinan.
Semarak keagamaan menyelimuti acara, dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang mendayu dalam hati, shalawat menggema penuh cinta, hingga sesi tanya jawab yang menjadi wadah interaksi aktif siswa dengan sang penceramah. Antusiasme membuncah ketika pertanyaan mengalir, dari makna perjalanan Nabi hingga penerapannya dalam era modern.
Indahnya acara bertambah dengan lantunan nasyid dari siswa, menghadirkan suasana syahdu yang menyentuh jiwa. Tak ketinggalan, lomba cerdas cermat Islami turut menguji wawasan keislaman mereka, menambah semarak dalam refleksi spiritual ini.
Salah satu siswa, Ahmad Fauzan, mengungkapkan betapa tausiah tersebut membekas dalam sanubarinya. “Kini, saya lebih memahami hakikat shalat, bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk cinta kepada Allah. Semoga kami bisa terus istiqamah,” tuturnya dengan penuh harapan.
Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum cahaya iman yang mengakar. Sekolah berharap, gelora ketakwaan ini terus menyala, membimbing siswa dalam menapaki kehidupan yang lebih bermakna.
Sebagai penutup, doa mengalun syahdu dipimpin oleh Ustadz Abdul Haris, menebar keberkahan bagi segenap warga sekolah. Dengan hati yang penuh inspirasi, mereka melangkah pergi dengan tekad baru, merangkai masa depan dalam cahaya keimanan yang lebih terang.