Catatan Hati di Ulang Tahun ke-80 Indonesia: Untuk Orang Tua, Siswa, dan Majelis Guru”

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera dan salam hormat untuk seluruh keluarga besar SMAN 14 Batam.
Ulang tahun kemerdekaan kali ini, saat kita mengenang perjuangan para pahlawan yang rela berkorban untuk tanah air, izinkan kami memaparkan ini sebagai kado istimewa. Kado yang lahir dari hati, ntuk Bapak/Ibu orang tua siswa, murid-murid tercinta, dan para guru luar biasa di sekolah ini.

Untuk Orang Tua yang Kami Hormati,

Kami paham, menjadi orang tua saat ini tidaklah mudah. Hidup sering penuh kejutan dan tekanan dari banyak arah. Namun, di mata anak-anak, Bapak dan Ibu tetaplah tempat teraman untuk pulang. Kami melihat langsung bagaimana beratnya perjuangan orang tua dalam mendampingi anak-anak. Kadang mereka datang ke sekolah, bukan untuk bicara soal pelajaran, tapi tentang rumah yang terasa kehilangan kehangatan. Itu tanda mereka butuh sandaran.

Kalau lelah, jangan lepaskan mereka. Kalau sedih, tetap rangkul mereka. Karena jika rumah tidak lagi menjadi tempat bersandar, mereka bisa mencari pelarian lain yang belum tentu baik. Ingat, anak-anak tidak harus sempurna di pelajaran. Ada yang menonjol di olahraga, seni, kepedulian, atau lewat diam penuh makna. Tugas kita bukan membandingkan, tapi menemani dan menguatkan potensi mereka.

Bagi orang tua yang jauh di rantau, hadirkan perhatian lewat doa, pesan singkat, atau sekadar menanyakan kabar. Perhatian kecil bisa jadi kekuatan besar bagi langkah anak-anak.

kejutan dan tekanan dari banyak arah. Namun, di mata anak-anak, Bapak dan Ibu tetaplah tempat teraman untuk pulang. Kami melihat langsung bagaimana beratnya perjuangan orang tua dalam mendampingi anak-anak. Kadang mereka datang ke sekolah, bukan untuk bicara soal pelajaran, tapi tentang rumah yang terasa kehilangan kehangatan. Itu tanda mereka butuh sandaran. Bagi orang tua yang jauh di rantau, hadirkan perhatian lewat doa, pesan singkat, atau sekadar menanyakan kabar. Perhatian kecil bisa jadi kekuatan besar bagi langkah anak-anak.

Untuk Anak-anakku Tersayang, Siswa SMAN 14 Batam,
Kami tahu, perjuangan kalian berbeda-beda. Ada yang bekerja sepulang sekolah, ada yang jauh dari orang tua, ada yang memikul beban terlalu cepat. Jangan merasa lemah—kalian sedang ditempa, bukan dihukum.

Kalau ingin menangis, menangislah. Biar langit yang tahu betapa kerasnya perjuangan kalian. Tapi jangan sampai membuat orang tua menangis karena perbuatan kalian. Mereka mungkin tidak memberi segalanya, tapi sudah memberikan yang terbaik.

Setelah upacara besok, pulanglah dan temui orang tua kalian. Mohon maaf, peluk mereka dengan tulus. Jika orang tua jauh, kirim pesan. Jika mereka sudah tiada, kirimkan doa. Ingat, doa orang tua adalah sayap kalian menuju masa depan. Kalian mungkin bukan siapa-siapa hari ini, tapi esok bisa jadi apa saja, asal tidak menyerah

Untuk Guru-guru Hebat SMAN 14 Batam,
Terima kasih sudah bertahan dan tetap hadir untuk siswa-siswi kita. Kami tahu, mengajar di kelas yang penuh bukan hal mudah. Tapi Bapak/Ibu tetap hadir, bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga cahaya yang memberi arah.

Terima kasih atas waktu, tenaga, dan hati yang sudah dicurahkan. Mari terus melangkah dengan tulus, yakin bahwa setiap usaha kita berarti. Saya percaya, kita ada di sini bukan sekadar karena kewajiban, tapi panggilan jiwa untuk membentuk generasi masa depan.

Dirgahayu Indonesiaku! Merdeka! 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Momentum Refleksi Kemerdekaan dan Pendidikan, 17 Agustus 2025.

Tamalatea, 16 Agustus 2025

newsmatic
Scroll to Top