Batam, 24 Okt 2024 – Setelah penantian panjang selama 16 tahun, status tanah SMAN 14 Batam akhirnya menemukan titik terang. Proses pengukuran tanah yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) pada hari ini, Kamis, 24 Oktober, didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, pihak sekolah, komite, dan tokoh masyarakat, menandai sebuah tonggak sejarah baru bagi sekolah ini.
Selama bertahun-tahun, SMAN 14 Batam beroperasi di atas tanah hibah. Namun, ketidakjelasan status tanah ini kerap menjadi kendala dalam pengembangan sekolah. Berkat kerja keras pihak sekolah, dukungan komite Ibu Satijah, tokoh masyarakat Bapak Massiamara, pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan terkhusus pada kemurahan hati almarhum Bapak Markus Kopong Bahon, Almarhum H. Osman Hasbullah dan keluarga yang dengan tulus telah menghibahkan tanah seluas 8.800 untuk pembangunan SMAN 14 Batam, alhamdulillah permasalahan ini akhirnya dapat diselesaikan.
Dengan adanya kepastian status tanah, SMAN 14 Batam kini memiliki peluang besar untuk mengembangkan fasilitas sekolah. Dari total lahan seluas 8.800 meter persegi, saat ini baru 6.300 meter persegi yang telah dibangun. Sisa lahan seluas 2.500 meter persegi akan dimanfaatkan untuk membangun fasilitas penunjang pembelajaran yang lebih baik.
Kepala Sekolah SMAN 14 Batam, Paizal Amri, S.Pd., M.Sn menyampaikan rasa syukur atas terselesaikannya permasalahan status tanah ini. “Alhamdulillah, perjuangan panjang kita akhirnya membuahkan hasil. Kejelasan status tanah ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di SMAN 14 Batam,” ujarnya.
Tamalatea, 24 Oktober 2024